PEFINDO MEREVISI PROSPEK RATING PT PEMBANGUNAN JAYA ANCOL TBK MENJADI STABIL
24 Oct 2022
Keterbukaan Informasi
Press Release - 014/CS-PR/TIJA/IV/2022
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat “idA/Stabil” kepada PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan Obligasi Berkelanjutan II/2021 berubah dari yang sebelumnya idA/Negatif. Hal ini dilakukan seiring dengan keberhasilan perusahaan melakukan refinancing sekaligus reprofiling hutang jangka pendeknya menjadi hutang jangka panjang pada Desember 2021.
PJAA melakukan refinancing Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Seri A sebesar Rp 516 Milyar yang jatuh tempo dan telah dibayarkan pada Februari 2022. Refinancing menggunakan Kredit Investasi dengan tenor 9 tahun termasuk grace periode 2 tahun. Langkah ini akan memperkuat cash flow perusahaan dalam jangka Panjang. Selain itu sebagai antisipasi kebutuhan investasi ke depan.
Penguatan rating perusahaan ini merupakan salah satu milestone awal dari program transformasi yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta untuk pengembangan Ancol kedepan. Sejak perkuatan manajemen baru pada RUPS Agustus tahun lalu, perusahaan langsung melakukan langkah-langkah strategis dalam melakukan company turnaround yang meliputi restrukturisasi keuangan, penguatan bisnis eksisting, melakukan pengembangan non-organik dan juga melakukan transformasi sekaligus restrukturisasi organisasi.
“Dampak Covid-19 bagi Ancol cukup berat karena adanya penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung. Namun perusahaan harus mengambil langkah-langkah strategis untuk tetap bertahan dan mengantisipasi situasi kedepan. Reprofiling hutang jangka pendek yang jatuh tempo tahun ini menjadi hutang jangka panjang merupakan program restrukturisasi perusahaan tahap pertama. Selanjutnya kami sedang mendorong percepatan investasi untuk proyek-proyek strategis yang akan semakin memperkuat fundamental pertumbuhan perusahaan kedepan” ujar Suparno, Direktur Keuangan PJAA.
Seiring dengan kondisi pandemik yang semakin menurun, jumlah pengunjung diyakini akan semakin naik. Perusahaan memproyeksikan bahwa dalam situasi tidak adanya pembatasan ataupun penutupan yang merupakan kebijakan dari pemerintah maka outlook perusahaan ke depan akan semakin baik. Disamping beberapa strategi yang dikembangkan oleh perusahaan seperti memperkuat sektor properti dan digital akan semakin memperkuat posisi perusahaan dari persaingan yang semakin mendisrupsi. Pengembangan bisnis-bisnis baru ini akan melengkapi sektor rekreasi dan resort yang selama ini dimiliki oleh perusahaan.