PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) menetapkan peringkat “idA+ (Single A Plus)” terhadap Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Seri B dan C Tahun 2021 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk senilai Rp 215 Miliar untuk periode 12 April 2023 sampai dengan 1 April 2024. Peringkat tersebut mengalami peningkatan dari peringkat sebelumnya yaitu idA.

Efek hutang dengan peringkat idA mengindikasikan kemampuan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, yang ditulis dengan kode PJAA di Bursa Efek, untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut adalah kuat. Namun demikian masih mungkin terpengaruh oleh perubahan keadaan dan kondisi ekonomi. Tanda + (tambah) menunjukan bahwa peringkat yang diberikan relative lebih kuat dan diatas rata-rata kategori yang bersangkutan.

“Dalam menghadapi isu – isu perubahan dan kondisi ekonomi saat ini Perseroan mengambil langkah meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menjaga rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, menjaga nilai kas dan setara kas akhir untuk menjaga likuiditas perusahaan serta menjaga struktur biaya yang prudent dan resilient menghadapi ancaman resesi” ujar Winarto, Direktur Utama PJAA.

Dengan resmi dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 30 Desember 2022 membawa dampak positif bagi perseroan dengan meningkatnya jumlah pengunjung yang ditargetkan meningkat 26% dari tahun 2022. 

Perseroan juga telah melakukan re-branding dengan meluncurkan Logo baru Ancol, meresmikan icon baru Dancing Water Fountain dan Symphony of The Sea di kawasan Taman Impian Jaya Ancol serta Jakarta Bird Land yang diharapkan menambah experience pengunjung Ancol. Perseroan juga terus memperkuat sektor Properti dan digital untuk terus memperkuat posisi perusahaan dari persaingan yang semakin kuat. Pengembangan bisnis-bisnis baru ini akan melengkapi sektor rekreasi dan property yang sudah dimiliki Perseroan.

Press Release Peringkat Pefindo PJAA Ida+.pdf