Kinerja Perusahaan pada 2022 mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun sebelumnya, tercatat pertumbuhan pengunjung sebesar 121% (yoy), pendapatan 146% (yoy), serta berhasil membukukan laba sebesar Rp154,23 miliar, meningkat 156,08% dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami kerugian sebesar Rp275 miliar. Pencapaian ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan yang didominasi oleh sektor rekreasi, seiring dengan peningkatan pengunjung, dan penurunan Financial Charges sebesar Rp16,62 miliar atau 15,67% dikarenakan adanya reprofiling hutang jangka pendek menjadi jangka panjang dengan tingkat bunga menjadi lebih rendah, serta menjaga likuiditas dan mengendalikan BOPO.
Meski ekonomi global diprakirakan menghadapi potensi resesi, ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok, serta kenaikan suku bunga bank sentral negara-negara di dunia, namun perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,3-5,9% (yoy). Hal ini didukung oleh masih tingginya permintaan domestik seiring pencabutan PPKM oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2022.
Inflasi Indonesia pada 2023 diprakirakan sebesar 2-4% (yoy). Inflasi yang semakin terkendali didukung pasokan bahan pangan yang semakin terjaga seiring cuaca yang lebih kondusif serta berbagai upaya pengendalian inflasi, termasuk Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Perusahaan menyikapi itu dengan berusaha bangkit seoptimal mungkin untuk mengejar keterpurukan imbas pandemi dua tahun sebelumnya dengan mencanangkan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menjaga rasio BOPO, menjaga likuiditas perusahaan dengan menjaga nilai kas dan setara kas, mengembalikan capex dan menjaga struktur biaya yang prudent dan resilient menghadapi ancaman resesi. Tahun 2023 pengunjung ditargetkan 9,4 juta orang meningkat 17% dari tahun 2022 dan pendapatan usaha ditargetkan sebesar Rp1.100 miliar, meningkat 15% dari tahun 2022. Dalam pendanaan pengembangan usaha Perusahaan akan mengembangkan Strategic Partnership dengan investor dan Project Financing.