13 Nov 2020 Berita General
Bagaimanakah fungsi seni budaya di masa pandemi ini?
Pameran PULIH merupakan pameran pertama dalam program revitalisasi Pasar Seni Ancol, dan merupakan bagian dari kampanye #PemulihanBersama yang diaktifkan Pasar Seni Ancol bersama dengan berbagai seniman dan tokoh seni budaya.
Pameran PULIH ini sendiri secara umum ingin menyelami fungsi seni dan budaya dan fungsi ruang seni sebagai media untuk pemulihan di berbagai bidang mengatasi berbagai krisis di masa pandemi.
PULIH, sebuah Aktivasi Seni yang dilaksanakan oleh Pasar Seni Ancol bekerja sama dengan Yayasan Cita Prasanna dengan dukungan dari Direktorat Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam bentuk pameran seni rupa, seni pertunjukkan, seminar, dan aktivasi sosial. Kegiatan ini ditujukan khusus untuk membuat sebuah aktivasi sosial berupa gerakan kecil untuk mengajak masyarakat bangkit di tengah situasi pandemi akibat penyebaran virus Covid-19, yang menyebabkan krisis global begitu terasa dampaknya bagi banyak pihak.
“Kami bekerja sama dengan 10 orang seniman Indonesia, yang dalam praktiknya memang sudah banyak membicarakan tentang topik-topik pemulihan dan banyak bekerja dengan komunitas. Masing-masing seniman mengadakan kegiatan dan menciptakan karya yang bertujuan untuk mengaktifkan, intervensi atau menciptakan sistem baru di dalam masyarakat yang berfokus pada pemulihan individu, kelompok, atau lingkungan,” ucap Mia Maria, Pimpinan Pasar Ancol.
Galeri Pasar Seni Ancol selama dua pekan mulai 14 sampai 29 Nopember 2020 tersebut terdiri dari :
Seniman:
1. Arahmaiani – perupa dan aktivis lingkungan hidup dan isu-isu kesetaraan, yang sudah dikenal baik di ranah seni rupa internasional dan banyak bekerja di Tibet dan Jerman.
2. Chairun Nissa – sutradara, film Semesta dan Ibu Bumi, Nominasi Piala Citra 2020 kategori sutradara film documenter.
3. Eko Prawoto – arsitek dan pengajar yang karya-karyanya sudah sering ditampilkan di berbagai acara internasional.
4. Hanna Madness – perupa, bekerja dalam konteks penyembuhan mental individu.
5. Lab Tanya – aktivis sosial yang mengulik tentang fungsi ruang urban.
6. Melati Suryodarmo – salah satu seniman terbaik Indoneisa, bekerja menggunakan seni olah tubuh, bersama dengan inisiatifnya Undisclosed Territory.
7. Mella Jaarsma – perupa, pendiri Rumah Seni Cemeti
8. Tisna Sanjaya – perupa, pengajar, Guru Besar ITB, dan aktivis lingkungan hidup.
Seni Pertunjukkan:
1. Reda Gaudiamo – Healing Music and Storytelling
2. Amerta Sound, Galih Nagaseno– eksplorasi alat-alat musik tradisional sebagai metode pemulihan lewat suara.
Bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktu menikmati keindahan karya seni dari seniman terbaik Indonesia dalam Pameran Pulih tersebut, jangan lupa untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dengan 3M selama melakukan kunjungan di Ancol, yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun agar Senang dan Selamat Bareng-Bareng di Ancol Taman Impian.